Kian Ramah Muslim, Taiwan Tawarkan Jatah Kuota Haji
A
A
A
JAKARTA - Dalam beberapa tahun terkahir, Taiwan secara aktif mengejar target pemasaran wisata. Tidak hanya terus meningkatkan pembangunan fasilitas pameran, makanan, akomodasi, transportasi serta pembangunan lainnya, dalam bidang pelayanan, Taiwan kini menyediakan juga konsep perencanaan dan persiapan pameran yang khusus.
Selain itu Pemerintah Taiwan juga rutin menyelenggarakan kegiatan dan hadiah perjalanan wisata. Hal tersebut membuat wisatawan memiliki pengalaman dalam mengeksplorasi Taiwan.
Direktur Divisi Ekonomi Taipei Economic and Trade Office (TETO) di Jakarta, Jack Chen-Huan Hsiao Mengatakan posisi Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak urutan ke-4 dunia, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang semakin baik, membuat Taiwan merasa perlu untuk dapat meyakinkan perusahaan-perusahaan di Indonesia agar memilih Taiwan sebagai destinasi penyelenggaraan pertemuan bisnisnya, serta untuk lebih memperkenalkan lingkungan pameran di Taiwan kepada Indonesia.
“Kami mencoba mengajak perusahaan-perusahaan Indonesia untuk mengadakan Company Gathering dan Annual Meeting di Taiwan. Taiwan memiliki kelebihan sebagai salah satu titik transit penerbangan menuju Amerika, sehingga posisi Taiwan sangatlah strategis untuk mengembangkan bisnis anda ke Asia Timur maupun Amerika,” ujar Jack dalam acara "Meet Taiwan" di Hotel Borobudur Jakarta, Senin (17/9/2018).
Dia menuturkan salah satu fokus utama Taiwan saat ini adalah meningkatkan lingkungan yang ramah muslim. Mereka juga mempromosikan sertifikasi makanan dan minuman dan merencanakan pelayanan yang ekslusif, membuat wisatawan muslim yang datang ke Taiwan akan merasa semakin nyaman.
Berdasarkan Peninjauan Bulan Sabit tahun 2018 dari Global Muslim Tourism Index, Taiwan menempati peringkat 5 diantara destinasi wisata non muslim. Saat ini Taiwan memiliki sekitar 100 restoran bersertifikasi halal, dan banyak tempat makan yang menempelkan tanda "Tidak mengandung babi" dan Non Alkohol, hal tersebut memudahkan wisatawan Muslim dalam mengidentifikasinya.
Taiwan juga menawarkan kemudahan untuk naik haji bagi masyarakat Indonesia, dengan menggunakan kuota Haji milik Taiwan. Menurut Jack, Taiwan juga memiliki populasi muslim, tapi kebutuhan kuota haji di Taiwan tidak terlalu signifikan seperti di Indonesia.
“Bagi muslim Indonesia, untuk pergi haji terdapat pembatasan kuota setiap tahunnya. Di Indonesia, Anda mungkin butuh waktu 2 tahun untuk berangkat. Sementara di Taiwan, kami juga memiliki banyak populasi muslim, namun kami tidak memiliki kebutuhan mendesak terhadap hal tersebut, sehingga Anda bisa menggunakan kuota kami untuk mendaftar haji melalui Taiwan,” papar Jack.
Hal tersebut, menurut dia, merupakan bagian dari upaya Taiwan untuk menyediakan lingkungan yang ramah bagi kaum muslim guna mendorong peningkatan jumlah wisatawan dari negara berlatarbelakang muslim.
"Di Taiwan ada beberapa Restoran Asia dan Indonesia, juga dari berbagai negara yang semuanya sudah bersertifikasi halal karena di Taiwan juga ada Badan yang mengeluarkan kebijakan tersebut, memberitahu bahwa restoran ini halal," tutur Inbound Manager Konsultan Pameran dan Agen Wisata Kuching Travel Service, Hendri Halim.
Dia menjelaskan bahwa di beberapa restoran yang ada di Taiwan kini tersedia tempat untuk sholat, tidak hanya di restoran, wisatawan muslim juga bisa mengunjungi masjid yang terdapat di beberapa daerah. "Di Taiwan total sekarang ada 6 masjid, di kota Taipei ada 2 masjid, wisatawan bisa mengunjunginya di sela-sela waktu saat mereka jalan-jalan," ujar Hendri.
Sementara itu jika ingin mengeskplorasi Taiwan, kini ada beberapa destinasi yang bisa dikunjungi diantaranya pelabuhan nelayan air tawar, Dadaocheng, menjelajahi kegiatan suku aborigin, jajanan pasar malam dan budaya kaligrafi.
"Jumlah wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Taiwan pada tahun 2017 lalu telah mencapai 190.000 wisatawan," imbuh Jack.
Selain itu Pemerintah Taiwan juga rutin menyelenggarakan kegiatan dan hadiah perjalanan wisata. Hal tersebut membuat wisatawan memiliki pengalaman dalam mengeksplorasi Taiwan.
Direktur Divisi Ekonomi Taipei Economic and Trade Office (TETO) di Jakarta, Jack Chen-Huan Hsiao Mengatakan posisi Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak urutan ke-4 dunia, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang semakin baik, membuat Taiwan merasa perlu untuk dapat meyakinkan perusahaan-perusahaan di Indonesia agar memilih Taiwan sebagai destinasi penyelenggaraan pertemuan bisnisnya, serta untuk lebih memperkenalkan lingkungan pameran di Taiwan kepada Indonesia.
“Kami mencoba mengajak perusahaan-perusahaan Indonesia untuk mengadakan Company Gathering dan Annual Meeting di Taiwan. Taiwan memiliki kelebihan sebagai salah satu titik transit penerbangan menuju Amerika, sehingga posisi Taiwan sangatlah strategis untuk mengembangkan bisnis anda ke Asia Timur maupun Amerika,” ujar Jack dalam acara "Meet Taiwan" di Hotel Borobudur Jakarta, Senin (17/9/2018).
Dia menuturkan salah satu fokus utama Taiwan saat ini adalah meningkatkan lingkungan yang ramah muslim. Mereka juga mempromosikan sertifikasi makanan dan minuman dan merencanakan pelayanan yang ekslusif, membuat wisatawan muslim yang datang ke Taiwan akan merasa semakin nyaman.
Berdasarkan Peninjauan Bulan Sabit tahun 2018 dari Global Muslim Tourism Index, Taiwan menempati peringkat 5 diantara destinasi wisata non muslim. Saat ini Taiwan memiliki sekitar 100 restoran bersertifikasi halal, dan banyak tempat makan yang menempelkan tanda "Tidak mengandung babi" dan Non Alkohol, hal tersebut memudahkan wisatawan Muslim dalam mengidentifikasinya.
Taiwan juga menawarkan kemudahan untuk naik haji bagi masyarakat Indonesia, dengan menggunakan kuota Haji milik Taiwan. Menurut Jack, Taiwan juga memiliki populasi muslim, tapi kebutuhan kuota haji di Taiwan tidak terlalu signifikan seperti di Indonesia.
“Bagi muslim Indonesia, untuk pergi haji terdapat pembatasan kuota setiap tahunnya. Di Indonesia, Anda mungkin butuh waktu 2 tahun untuk berangkat. Sementara di Taiwan, kami juga memiliki banyak populasi muslim, namun kami tidak memiliki kebutuhan mendesak terhadap hal tersebut, sehingga Anda bisa menggunakan kuota kami untuk mendaftar haji melalui Taiwan,” papar Jack.
Hal tersebut, menurut dia, merupakan bagian dari upaya Taiwan untuk menyediakan lingkungan yang ramah bagi kaum muslim guna mendorong peningkatan jumlah wisatawan dari negara berlatarbelakang muslim.
"Di Taiwan ada beberapa Restoran Asia dan Indonesia, juga dari berbagai negara yang semuanya sudah bersertifikasi halal karena di Taiwan juga ada Badan yang mengeluarkan kebijakan tersebut, memberitahu bahwa restoran ini halal," tutur Inbound Manager Konsultan Pameran dan Agen Wisata Kuching Travel Service, Hendri Halim.
Dia menjelaskan bahwa di beberapa restoran yang ada di Taiwan kini tersedia tempat untuk sholat, tidak hanya di restoran, wisatawan muslim juga bisa mengunjungi masjid yang terdapat di beberapa daerah. "Di Taiwan total sekarang ada 6 masjid, di kota Taipei ada 2 masjid, wisatawan bisa mengunjunginya di sela-sela waktu saat mereka jalan-jalan," ujar Hendri.
Sementara itu jika ingin mengeskplorasi Taiwan, kini ada beberapa destinasi yang bisa dikunjungi diantaranya pelabuhan nelayan air tawar, Dadaocheng, menjelajahi kegiatan suku aborigin, jajanan pasar malam dan budaya kaligrafi.
"Jumlah wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Taiwan pada tahun 2017 lalu telah mencapai 190.000 wisatawan," imbuh Jack.
(alv)